Meskipun memiliki tanda-tanda yang sama yakni pusing, tubuh yang lemas, serta kulit menjadi pucat tetapi tekanan darah rendah dan kurang darah adalah dua penyakit yang berbeda. Seringkali orang menyalahtafsirkan gejala tersebut sehingga penanganan yang dilakukan pun tidak tepat. Yuk, simak penjelasan berikut ini!
Kurang darah atau anemia adalah gangguan yang terjadi ketika jumlah sel darah merah sehat yang berada di dalam tubuh terlalu rendah. Sel darah merah mempunyai fungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Akibat jumlah sel darah merah yang rendah, jumlah oksigen yang menyebar di dalam tubuh lebih rendah dari yang seharusnya. Pria dan wanita memiliki batas kadar haemoglobin (Hb) yang berbeda, seseorang dikatakan mengalami kurang darah jika kadar hemoglobinnya di bawah 14 gram per desiliter untuk laki-laki dan kurang dari 12 gram per desiliter untuk wanita.
Anemia pada masa kehamilan dan anemia akibat kekurangan zat besi, dapat dicegah dengan pola makan kaya nutrisi :
Tekanan darah yang terlalu rendah atau hipotensi bisa menyebabkan terhambatnya jumlah darah yang mengalir ke otak dan organ vital lain, seperti ginjal. Kondisi ini kemudian mengakibatkan muncul gejala, seperti kepala terasa ringan dan pusing. Tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg. Seseorang dapat dikatakan menderita tekanan darah rendah jika tekanan darahnya berada di bawah rentang tersebut. Perubahan pada tekanan darah merupakan hal yang normal, karena tekanan darah dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti keturunan atau pertambahan usia.
Metode utama untuk menangani hipotensi adalah perubahan pola makan dan gaya hidup, seperti:
Setelah mengetahui perbedaan antara anemia dan hipotensi, kamu tidak akan salah lagi dalam mengambil tindakan untuk mengatasi gejala yang dialami ya. Salam sehat!