Pada awalnya, sel kanker adalah sel normal, tetapi mutasi DNA membuat sel normal tersebut berubah menjadi sel abnormal. Proses pembelahan sel kanker lebih cepat dibandingkan dengan sel normal, akibatnya terjadi penumpukan sel yang menimbulkan munculnya tumor ganas. Salah satunya adalah kanker payudara.
Apa penyebab kanker payudara? Banyak faktor yang menyebabkan seseorang lebih berisiko terkena kanker payudara
Risiko terkena kanker payudara 2-3 kali lebih besar jika anggota keluarga ada yang mengalaminya. Sebab mutasi gen yang terjadi adalah warisan dari orangtua.
Produksi hormon yang berlebihan dapat meningkatkan risiko perkembangan sel secara abnormal.
Tidak pernah melahirkan atau melahirkan setelah berusia 30 tahun membuat kadar estrogen dalam tubuh tinggi.
Seseorang yang mengalami menstruasi sebelum usia 12 tahun atau menopause di atas usia 55 tahun menyebabkan kadar estrogen tinggi dalam tubuh.
Kelebihan berat badan, kebiasaan merokok, kebiasaan bekerja hingga larut malam, malas berolahraga, pola makan tidak sehat dapat menjadi penyebab berkembangnya sel kanker
Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah kasus terbanyak, dan menjadi salah satu penyebab kematian utama akibat kanker, karena sebagian besar pasien kanker payudara datang berobat pada stadium lanjut. Padahal, jika terdeteksi dini dan segera diterapi, kanker dapat dikalahkan.
Kamu dapat melakukan deteksi dini kanker payudara dengan SADARI (Periksa payudara sendiri). Amati jika terjadi perubahan bentuk puting, keluar cairan dari puting, perubahan warna kulit, benjolan di ketiak atau payudara. Kanker payudara pada stadium awal biasanya diatasi dengan operasi, pengangkatan kelenjar getah bening, radioterapi dan kemoterapi.
Mencegah kanker payudara dapat dilakukan dengan cara menjauhi faktor risikonya, tetapi hal itu tidak sepenuhnya menjamin. Selain melakukan SADARI, pemeriksaan secara rutin dengan metode mamografi atau USG payudara akan digunakan untuk membantu diagnosis.